PERDAGANGAN, PELUANG REZEKI PALING BESAR
Senin, 26 Januari 2015
0
komentar
Dari Abu Dzar beliau bersabda : "Yang pertama kali masuk ke dalam surga adalah pedagang yang jujur." (HR.Ibnu Abi Syaibah)
Dari Anas, beliau bersabda : "Pedagang yang jujur pada hari kiamat setaraf dengan seorang syahid." (HR.Ibnu An Najar)
Dari Mu'adz, beliau bersabda : "Usahayang paling baik adalah usaha para pedagang, selama mereka tidak berdusta dalam berbicara, tidak berkhianat bila dipercayai, dan tidak menyalahi janji bila mereka berjanji, tidak mencela bila mereka membeli barang, dan tidak memuji-muji barang bila menjual, tidak menunda-nunda dalam membayar utang, dan tidak memaksa bila menagih." (HR Baihaqi)
Ketiga hadits tersebut derajatnya masih menjadi perselisihan ahli hadits. Oleh karena itu hadits tersebut maksimal dapat diangagap sebagai hadits hasan.
Hadits pertama menerangkan bahwa pedagang yang jujur akan diberi balasan surga.
Hadits kedua memberi uraian bahwa pedagang yang jujur akan mendapatkan kedudukan sederajat dengan orang yang mati syahid.
Sedangkan hadits yang ketiga menerangkan bahwa pedagang yang jujur dalam menjual atau menawarkan barangnya atau membeli barang dagangan dari orang lain sehingga tidak suka mencela atau memuji-muji barangnya serta toleransi dalam menagih dan membayar hutang, dinilai melakukan usaha yang paling baik di antara usaha-usaha lainnya.
Walalupun Hadits tersebut secara tidak tegas menerangkan bahwa usaha perdagangan mempunyai peluang paling besar untuk mendapatkan rejeki, tetapi karena usaha tersebut balasannya sangat besar disisi Alllah SWT, maka hal ini menunjukkan bahwa para pedagang memperoleh peluang mendapatkan rejeki yang sangat besar dari Alllah dibandin dengan orang-prang yang melakukan usaha lainnya. Dikatakan demikian sebab usaha dagang paling banyak godaan dan rayuannya untuk melekukan perbuatan dosa kareena ingin memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu orang yang tetap melakukan usaha dagangnya dengan penuh kejujuran dijanjikan oleh Allah pahala di akhirat yang sangat besar.
Sebagaimana Allah menjanjikan pahala yang besar bagi setiap muslim yang berjiahad di jalan Allah dan mati syahid, Allah juga memberi peluang yang sama kepada orang yang berusaha melakukan perdagangan dengan jujur. Oleh karena itu Rasulullah SAW mengatakan bahwa berjuang mencari yang halal adalah jihad, dan jihad merupakan medan usaha yang paling besar peluangnya untuk mendapatkan rejeki yang banyak jika dapat memperoleh kemenangan di medan perang yaitu harta ghanimah atau rampasan perang.
Ketiga hadits tersebut secara tersurat menjanjikan kepada pedagang yang jujur untuk mendapat balasan surga. Secara rezeki yang Allah bukakan bagi para pedagang yang sangat luas dan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan rezeki yang Alllah limpahkan kepada orang-orang yang berusaha di bidang lain. Jdi kaum muslim wajib menyadari bahwa usaha dagang mempunyai peran yang sangta besar dalam membangun kemakmuran dan kesejahteraan umat.
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Nu'aim bin 'Abdur Rahman meriwayatkan sebagai berikut :
Dari Nu'aim bin 'Abdur RAhman Al Azdi, beliau bersabda : "Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan dan sepersepuluh ada dalam beternak domba."(HR. Sa'id bin Manshur)
Hadits ini lemah karena Nu'aim bin 'Abdur Rahman adalah seorang tabi'in yang tidak menyebutkan sahabat yang menjadi sumber riwayatnya. Jadi hadits ini disebut mursal. Walaupun lemah, hadits ini dapat menjelaskan besarnya rezeki yang Allah bukakan bagi usaha perdagangan. Hadits semakna dengan ini diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad.
Dengan kata lain , usaha perdagangan mendapatkan peluang paling besar untuk memperoleh kekayaan atau rezeki dari Allah karena pintu rezeki yang Allah bukakan bagi usaha dagang lebih banyak daripada usaha-usaha lainnya.
